Senin, 31 Oktober 2011

Kanker Serviks


Kanker Serviks (Virus HPV/Human Pappiloma Virus)
Gejala:
munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact bleeding). keputihan yang berlebihan dan tidak normal. perdarahan di luar siklus menstruasi. penurunan berat badan drastis. Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri punggung juga hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal.
Pencegahan:
Bila mungkin, hindari faktor resiko yaitu bergati pasangan seksual lebih dari satu. Bagi wanita yang aktif secara seksual, atau sudah pernah berhubungan seksual, dianjurkan untuk melakukan tes HPV, Pap Smear, atau tes IVA, untuk mendeteksi keberadaanHuman Papilloma Virus (HPV), yang merupakan biang keladi dari tercetusnya penyakit kanker serviks.Bagi wanita yang belum pernah berhubungan seks, atau anak-anak perempuan dan laki-laki yang ingin terbentengi dari serangan virus HPV, bisa menjalani vaksinasi HPV. Vaksin HPV dapat mencegah infeksi HPV tipe 16 dan 18. Dan dapat diberikan mulaidari usia 9-26 tahun, dalam bentuk suntikan sebanyak 3 kali (0-2-6 bulan). Dan biayanya pun terbilang murah. Menjaga pola makan seimbang dan bergizi, serta menjalani gaya hidup sehat (berolahraga)
Pegobatan:
Pengobatan Kanker Seviks dapat dilakukan dengan pembedahan (pengangkatan leher rahim, indung telur dan seluruh jaringan di sekitarnya), Radioterapi dan Kemoterapi. Tingkat keberhasilan pengobatan ini tentunya tergantung dari tingkatan kanker serviks yang dialami oleh si penderita. Dari segi biaya, pengobatan kanker serviks ini tergolong mahal.
Penularan:
Penularan virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual, terutama yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan. Penularan virus ini dapat terjadi baik dengan cara transmisi melalui organ genital ke organ genital, oral ke genital, maupun secara manual ke genital.
Masa inkubasi:
Masa inkubasi kanker serviks sekitar 7-10 tahun

Flu Babi


Flu Babi
Gejala:  
demam yang muncul tiba-tiba, batuk, nyeri otot, sakit tenggorokan dan kelelahan yang berlebihan.Namun selain itu, virus flu babi bisa membuat penderita muntah-muntah dan diare. Demikian seperti diberitakan Reuters.
Pencegahan:
Mengumpulkan data dan kajian ilmiah tentang penyakit ini dari berbagai sumber. Berkoordinasi dengan WHO untuk memantau perkembangan. Membuat surat edaran kewaspadaan dini. Melakukan rapat koordinasi dengan para kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan. Berkoordinasi dengan Badan Litbangkes
Masa inkubasi:
Masa inkubasinya 3-5 hari.
Penularan:
Adapun cara penularan flu babi melalui udara dan dapat juga melalui kontak langsung dengan penderita. Masa inkubasinya tiga sampai lima hari. Flu babi dapat menyebar dengan cepat sekali. Virusnya dapat ditularkan dari babi ke manusia, tetapi juga sebaliknya, dari manusia ke babi. Selama ini infeksi yang terjadi pada manusia terutama disebabkan karena ada hubungan langsung dengan babi.
Pengobatan:
Langkah pertama adalah mendiagnosis pasien terlebih dahulu dengan mengambil spesimen lendir dari saluran nafas. Setelah diketahui status penderita, maka obat antiviral (oseltamivir atau zanamivir) harus diberikan secepatnya setelah adanya gejala yang khas dari flu babi. Pemberian obat antiviral dibawah 48 jam dapat menurunkan angka kematian dan perawatan di rumah sakit bila dibandingkan pemberian diatas 48 jam. Lamanya pengobatan yang diberikan adalah selama 5 hari. Pemberian obat antiviral tersebut harus melalui resep dokter

FLU BURUNG


FLU BURUNG
Gejala:
  1. Menderita ISPA
  2. Timbulnya demam tinggi (> 38 derajat Celcius)
  3. Sakit tenggorokan yang tiba-tiba
  4. Batuk, mengeluarkan ingus, nyeri otot
  5. Sakit kepala
  6. Lemas mendadak
  7. Timbulnya radang paru-paru (pneumonia) yang bila tidak mendapatkan penanganan tepat dapat menyebabkan kematian
Penularan:
Flu burung terdengar sangat mengerikan, mengingat banyak korban jiwa yang sudah jatuh karenanya. Mengetahui tentang mekanisme penularan sebuah penyakit akan membuat kita jauh lebih waspada akan penyakit tersebut. Dengan mengetahui secara detail tentang penularan penyakit flu burung, kita akan bisa mengetahui cara-cara untuk menghindarinya dengan tepat, tanpa membuat aksi yang berlebihan. Berikut ini cara-cara penularan flu yang disebabkan oleh virus H5N1 ini. Secara garis besar, kita pasti mengetahui bahwa kontak langsung dengan sumber penyakit akan membuat kita terjangkit. Hal yang sama juga berlaku pada penyakit flu burung. Berdasarkan pendapat para ahli, disimpulkan bahwa vektor utama penyakit ini adalah unggas. Bersentuhan langsung dengan unggas yang sakit, atau produk dari unggas sakit tersebut akan membuat Anda tertular. Pencegahan yang dilakukan hanya bisa dilakukan dengan membakar bangkai hewan tersebut. Akan tetapi, metode pembakaran yang digunakan harus tepat guna mencegah asap dan material lain tersebar ke tempat lain. Material-material tersebut masih memiliki potensi menularkan
Pengobatan:
Pengobatan Penanganan flu burung dapat dilakukan dengan pengobatan atau pemberian obat flu seperti Tamiflu atau jenis lainnya, tapi harus tetap dalam pengawasan dokter atau pihak rumah. setelah konsumsi obat, 16-35% dari virus akan resisten karena adanya mutasi pada protein M2 pada virus. Oleh karena itu, obat jenis ini tidak dijual bebas di sembarang apotik
Pencegahan:
Selalu jaga kondisi kesehatan tubuh Anda. Sebab virus influenza dapat bermutasi, sehingga mempercepat penyebaran virus. Hindari kontak langsung dengan unggas liar, Jagalah kebersihan makanan dan kandang hewan unggas Anda. Jika diketahui terdapat unggas yang mati akibat terinfeksi penyakit flu burung maka segera bakar dan kubur unggas tersebut. Kemudian laporkan kejadian pada aparat pemerintahan setempat. Hindari mengkonsumsi makanan hasil peternakan unggas seperti telor atau daging dalam keadaan setengah matang. Cuci tangan Anda secara teratur dengan sabun selama 20 detik. Jangan pernah berbagi barang pribadi dengan orang lain. Mencegah flu burung dapat dilakukan dengan vaksinasi, baik untuk unggas peliharaan dan manusia yang berada di sekitar unggas. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus H5N1.
Masa inkubasi virus adalah 1-7 hari

Demam Ebola


Penyakit ini disebabkan oleh virus ebola yang meng-akibatkan pendarahan pada seluruh tubuh. Gejala penyakit ini adalah demam tinggi, muntah-muntah, mencret, nyeri pada dada, kepala, dan otot.  Ebola adalah sejenis virus dari genus Ebolavirus, familia Filoviridae, dan juga nama dari penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut. Gejala-gejalanya antara lain muntah, diare, sakit badan, pendarahan dalam dan luar, dan demam. Tingkat kematian berkisar antara 80% sampai 100%. Asal katanya adalah dari sungai Ebola di Kongo. Penyakit Ebola dapat ditularkan lewat kontak langsung dengan cairan tubuh atau kulit. Masa inkubasinya dari 2 sampai 21 hari, umumnya antara 5 sampai 10 hari.
Penyebab
Para ilmuwan telah mengidentifikasi lima jenis virus Ebola. Penyakit manusia sejauh ini terbatas pada bagian-bagian Afrika. Jenis virus Ebola Reston baru-baru ini ditemukan di Filipina. ini dapat ditularkan ke manusia dari hewan yang terinfeksi dan bahan hewani.
Gejala:
  • Arthritis Radang sendi
  • Backache (low-back pain) Sakit punggung (rendah kembali sakit)
  • Chills Panas dingin
  • Diarrhea Diare
  • Fatigue Kelelahan
  • Fever Demam
  • Headache Sakit kepala
  • Malaise Rasa tidak enak
  • Nausea Mual
  • Sore throat Sakit tenggorokan
  • Vomiting Muntah

Pencegahan:
Avoid areas in which there are epidemics. Hindari daerah di mana terdapat epidemi. Wear a gown, gloves, and mask around sick patients. Kenakan gaun, sarung tangan, dan masker di sekitar pasien yang sakit. These precautions will greatly decrease the risk of transmission. Tindakan pencegahan ini akan sangat mengurangi risiko penularan.
pengobatan:
Tidak ada obat dikenal. Ada obat yang melawan virus (antiviral) tidak bekerja dengan baik terhadap virus Ebola. Pasien biasanya dirawat di rumah sakit dan kemungkinan besar akan membutuhkan perawatan intensif. Langkah-langkah dukungan untuk shock termasuk obat-obatan dan cairan diberikan melalui vena. Perdarahan masalah mungkin memerlukan transfusi trombosit atau darah segar.