Selasa, 05 Oktober 2010

Resensi novel the chronicles of Narnia: the last battle

Judul: the Chronicles of Narnia: the Last battle
Penulis: C.S LEWIS
Penerjemah: Biro Penerjemah PP, Jakarta
Penerbit: DIAN RAKYAT
Cetakan: Pertama Tahun 1993
Tebal: 198 halaman
Diresensi oleh: Winda Pramita



Sebuah negri bernama Narnia yang berada di bawah pimpinan sang singa yang gagah bernama Aslan, raja dari segala raja di narnia. di mana semua hewan dapat berbicara. negri yang indah memiliki hewan-hewan yang dapat berbicara. kini narnia mengalami masa kepurukannya. kebohongan melahirkan ketakutan, dimana kesetiaan sedang diuji
ketika bangsa narnia mengaharapkan ke datangan aslan yang tak kunjung datang selama 500 tahun lamanya. kemudian datang dua orang anak betnama Jill dan Eustance yang berasal dari negri yang berbeda, di utus oleh aslan utuk menyelamatkan negri narnia. petualangan di narnia di mulai. penghianatan, peperangan, kesalah pahaman kembali terjadi di narnia. pertarungan yang di pimpin raja Tirian melawan kaum kalormen. pertarungan antara kebaikan dan kejahatan di tengah keraguan dan kebimbangan pun terjadi


Buku ini memiliki alur cerita yag menarik dan berurutan, membuat pembaca dapat mengembangkan imajinasinya

kekurangannya, cerita yang terlalu berbelit-belit, pemakaian bahasa yang sulit di mengerti, dan alur yang panjang

kebermanfaatan buku ini yaitu mengajarkan kita agar mejadi sosok yang pemberani seprti tokoh Jill dan Eustance, sosok yang bihaksana seperti Aslan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar